Ajang NBA musim 2020 telah dihentikan sejak Maret 2020 lalu. Seperti yang dilansir dari ESPN, Adam Silver mengungkapkan jika pihak penyelenggara masih belum dapat membuat keputusan. Terutama tentang kapan kompetisi ini akan kembali bergulir.
“Kami akan menunggu laporan dari otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS). Kami juga belum tahu. Kami belum bisa membuat keputusan. Belum ada titik kejelasan tentang kapan kami bisa membuat pengumuman terkait kelangsungan kompetisi.”
Adam Silver mengatakan jika NBA masih menunggu apakah jumlah pasien positf corona Covid-19 bisa menurun. Kemudian melihat adanya tes dalam skala besar, perkembangan vaksin hingga obat wahah ini.
“Ada beberapa data yang wajib dikumpulkan sebelum kami akhirnya membuat keputusan. Itu semua adalah bagian ketidakpastian yang tengah melanda kompetisi NBA. Kami pun belum dapat menentukan kriteria yang wajib dipenuhi. Tentunya supaya kompetisi ini dapat dilanjutkan.”
“Sekarang ini, masih ada banyak hal tidak pasti. Kami belum bisa berkata secara jelas tentang perkembangan. Saya juga masih mempertimbangkan dari segi kesehatan pemain dan juga seluruh pihak yang berkecimpung didalamnya.”ungkap Silver.
“Saya mengetahui kondisi ini sangat mengesalkan. Saya dan seluruh yang terlibat didalamnya. Sebab keputusan tentu harus diambil bersama. Sekarang ini, ada begitu banyak hal tidak pasti. Kondisi bisa saja berubah dengan begitu cepat.”
“Kondisi hari ini mungkin saja berbeda dengan beberapa hari ke depan. Itulah mengapa saya mengumumkan April 2020 ini. Jika NBA belum dapat membuat keputusan secepat mungkin.”
Komisioner NBA Belum Tahu Apakah Nasib Kompetisi NBA Dapat Ditentukan Sebelum Bulan Mei
Adam Silver juga mengatakan jika keputusan kelanjutan kompetisi NBA musim ini belum tentu dapat ditentukan sebelum Mei 2020 ini.
“Saya telah memberitahu seluruh staf, jika kita harus menerima jika belum ada keputusan apapun yang dapat dibuat selama April ini.”ungkap Adam Silver.
“Bagi saya, kami masih belum dapat membuat keputusan sampai Mei 2020 nanti.” Awalnya, musim NBA dijadwalkan akan berakhir, 15 April 2020 mendatang. Sementara Play-Off akan digelar 18 April 2020. Adam Silver mengakui sangat memahami begitu banyak orang berharap ajang NBA bisa kembali digelar.
Akan tetapi, pihaknya tetap akan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua orang. “Saya tahu, NBA memang begitu penting. Pihak penyelenggara tentu ingin memastikan kami selalu memprioritaskan kesehatan setiap orang. Dan juga mencari kemungkinan untuk dapat melanjutkan kompetisi.”
Keputusan ini diambil setelah salah satu penggawa Utah Jazz yaitu Rudy Gobert positif terkena wabah pandemi corona virus Covid-19.
Adam Silver menegaskan juga lebih melihat perkembangan kondisi dan situasi pandemic ini dibandingkan harus membuat keputusan secepat mungkin. Tanggal 15 April sudah disepakati sebab tanggal itu adalah hari terakhir musim regular NBA berlangsung.
Meskipun hampir dapat dipastikan memperoleh gaji, pemain-pemain NBA sepertinya akan menghadapi kemungkinan pemotongan gaji. Terutama di masa pandemi wabah Covid-19 ini.
Sepakat Pemotongan Gaji
Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional dan NBA telah sepakat untuk melakukan pemangkasan gaji 25% untuk seluruh pemain. Pemangkasan ini dilakukan mulai 15 Mei, seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (18/4).
Pemain diperkirakan akan tetapi menerima gaji 100% hingga 1 Mei. Adrian Wojnarowski mengabarkan jika kesepakatan itu akan dilakukan secara bertahap. Dengan begitu, kondisi force majeure efektif, terutama seandainya musim ini secara resmi dibatalkan akibat pandemi virus corona, Covid-19.
Force majeure clause membuat NBA mempunyai hak untuk melakukan pemotongan gaji. Seandainya ada pengaruh luar biasa pada kompetisi musim ini.
Pandemi seperti corona virus sudah masuk dalam klausul tersebut. Sampai sekarang, belum jelas kompetisi tertinggi cabang olahraga basket dunia ini kembali dimulai.
Ibu pemain Timberwolves Meninggal Akibat Covid-19
25 Maret lalu, Karl-Anthony Towns telah mengunggah video melalui sosial media IG (Instagram). Dia menggambarkan jika ibunya yang bernama Jacqueline Cruz-Towns, terkapar dalam kondisi koma. Sang ibu juga terlihat memakai ventilator akibat virus corona Covid-19 yang melanda dunia.
Akan tetapi, Jacqueline akhirnya tidak mampu bertahan. Dia meninggal dunia di usia 58 tahun.
“Jackie (nama panggilan ibunda Karl-Anthony Towns) memiliki begitu banyak arti dalam kehidupan banyak orang. Dia adalah seorang ibu, putrid, nenek, istri, tante, teman dan saudara.”ungkap juru bicara dari keluarga Karl-Anthony Towns dalam sebuah pernyataan resmi.
“Dia adalah sosok ibu bagi keluarga besar Karl-Anthony Towns. Dia adalah sumber kekuatan utama Towns. Jackie merupakan sosok yang sangat peduli, penuh semangat dan cinta kasih. Dia selalu mampu menyentuh hati setiap orang.”
“Semangat hidup yang luar biasa. Dia mempunyai energy tak pernah bisa digantikan.”ungkap jubir keluarga Karl-Anthony Towns.
Klub Minnesota Timberwolves pun juga menyampaikan rasa bela sungkawa. Klub Karl-Anthony Towns menyebutkan jika Jacqueline Cruz-Town adalah supporter terbaik untuk sang putra.
“Jackie selalu mampu memberikan energy positif dan konstan bagi Karl-Anthony Towns. Kami seluruh staf dan klub menyayanginya. Kompetisi, tim dan juga para pemain bersatu. Mereka akan memberikan dukungan penuh baik untuk Jackie maupun Karl.”ungkap perwakilan Minnesota Timberwolves dalam sebuah pernyataan resmi.
Bukan hanya sang ibu, ayah dari Karl-Anthony Towns pun juga memperlihatkan tengah terjangkit virus corona Covid-19.
“Kondisi ibu tidak segera membaik. Demamnya tidak pernah mengalami penurunan. Kecuali dengan obat. Kemudian membaik di malah hari.”ungkap Karl-Anthony Towns dalam sebuah unggahan video di IG-nya.
“Dia sangat tidak nyaman. Kondisi paru-paru ibu mengalami penurunan secara terus menerus. Batuknya pun semakin memburuh. Kondisi ibu mengalami penurunan drastis.” Ikuti terus info NBA di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita BOLA BASKET dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan