Brasil memiliki potensi gagal lolos ke babak selanjutnya di Piala Dunia FIFA 2018 ini. Hal itu setelah tim Samba hanya bisa bermain imbang 1-1 lawan Swiss. Padahal di prediksi Piala Dunia SBOBET sebelumnya, tim ini diunggulkan untuk memetik kemenangan.
Di Grup E, dalam update FIFA 2018, kini Serbia memimpin di urutan pertama berkat kemenangannya atas Kosta Rika lewat gol tunggal Kolarov. Kemudian di urutan kedua dan ketiga ditempati oleh Brasil dan Swiss yang sama-sama mengemas satu poin. Sementara Kosta Rika berada di urutan terbawah.
Mungkin terlalu dini untuk memprediksi Brasil bakal gagal lolos putaran selanjutnya di Rusia 2018. Namun sebetulnya hal itu juga pernah dialami oleh Brasil sebanyak tiga kali, yaitu saat gagal di babak pertama pada Piala Dunia 1930, 1934 dan 1966.
Memang selepas 1966, kegagalan terburuk Brasil adalah saat Piala Dunia 1982 dan 1990. Saat itu, tim ini hanya sampai pada putaran kedua. Selebihnya, Selecao berhasil mencapai babak perempat final, semifinal, final, dan bahkan menjadi juara. Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, tim ini hanya mampu finish di babak semifinal.
Apakah Brasil akan mengulangi kegagalan di Piala Dunia 1966?
Masih terlalu dini untuk menilai hal tersebut. Tapi kemungkinan itu bisa terjadi. mengingat Brasil gagal mendapatkan poin penuh pada pertandingan pertama.
Di laga selanjutnya, Brasil akan berjumpa Kosta Rika pada pertandingan tanggal 22 Juni. Lalu di pertandingan terakhir, Brasil berhadapan dengan Serbia pada 27 Juni.
Asalkan Brasil bisa menang atas Kosta Rika kemungkinan ini bisa keliru. Tapi kalau sampai kalah, maka peluang Brasil untuk lolos ke babak selanjutnya akan makin mengecil.
Khususnya Serbia berpotensi untuk menjungkalkan Selecao. Jika Brasil sampai gagal lolos, maka peluang terbesar untuk lolos ke babak berikutnya dimiliki oleh Swiss dan Serbia.
Tapi, bagaimanapun Brasil masuk dalam bursa prediksi juara Piala Dunia 2018. Bursa taruhan banyak yang mengunggulkannya di tempat pertama sebagai favorit juara.
Namun agaknya pendukung Brasil mesti lebih bersabar. Mungkin saja saat bertanding melawan Swiss, Brasil belum menunjukkan kapasitas sebenarnya.
Brasil unggul lebih dulu lewat tendangan melengkung Philippe Coutinho di menit ke-20. Namun Swiss mampu membalasnya di babak kedua lewat Steven Zuber.
Kegagalan untuk menang di pertandingan pertama ini mengulangi yang terjadi pada Piala Dunia 1978. Saat itu Brasil ditahan imbang Swedia 1-1.
Setelah itu, di Piala Dunia selanjutnya Brasil selalu menang. Jelas saja hal ini membuat fans Brasil menjadi kecewa.
Ya, hasil imbang ini mengakhiri rekor Brasil yang sudah mencapai sembilan kemenangan dalam pertandingan pembuka Piala Dunia.
Bagaimana Kinerja Neymar?
Sebetulnya performa lini depan Brasil cukup baik. Tite menurunkan starter Gabriel Jesus, Neymar dan Willian.
Pada babak kedua, Tite juga memasukkan Roberto Firmino untuk menggantikan Jesus. Juga dimasukkan Fernandinho yang memiliki naluri menyerang untuk menggantikan Casemiro. Namun hasilnya tak berubah. Brasil tetap gagal untuk bisa menambah gol.
Banyak peluang sebetulnya yang diperoleh Brasil, seperti melalui Neymar, Roberto Firmino, maupun Miranda. Tapi semuanya belum bisa mengetarkan gawang Swiss.
Brasil datang ke Rusia dengan serangkaian optimisme tinggi. Wajar saja, Brasil tak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir. Itu yang membuat optimisme tinggi menyelimuti pemain dan pendukung Brasil.
Kekalahan terakhir yang dialami Brasil adalah ketika berjumpa dengan Argentina dalam partai persahabatan pada Juni 2017 lalu. Saat itu Brasil kalah 1-0.
Tapi setelah itu, Brasil selalu menuai kemenangan dan hasil seri.
Ya, Brasil belum kalah di Piala Dunia. Hasil yang didapatkan adalah seri. Karena itu bagi pendukung Brasil, imbang lawan Swiss bukanlah kiamat.
Brasil masih punya dua pertandingan lagi untuk membuktikan mereka memang pantas menjadi juara Piala Dunia 2018.
Memang kembalinya Neymar membuat harapan pendukung Brasil begitu tinggi pada pemain ini. Sementara Neymar mungkin butuh penyesuaian.
Di lini tengah, Tite, memainkan trio Coutinho, Casimiro, dan Paulinho. Cukup lumayan sebetulnya permainan mereka. Hanya saja problemnya hanyalah pada penyelesaian akhir.
Swiss yang Luar Biasa
Sementara bagi Swiss, tim ini juga tampil bagus. Terbukti dengan penguasaan bola sebanyak 45 persen membuktikan tim ini mampu memberikan perlawanan dan layak menjadi salah satu kuda hitam di Piala Dunia.
Perlu dicatat juga, dalam ranking FIFA terbaru, Swiss menempati posisi ke-6. Lebih tinggi dari Prancis yang berada di posisi ketujuh. Ini menunjukkan Swiss memang sebuah tim yang memiliki konsistensi yang baik.
Peran Xherdan Shaqiri juga luar biasa saat tampil lawan Brasil. Satu gol Swiss berasal dari assistnya.
Begitupun dengan Valon Behrami yang terus membuntuti Neymar kemanapun striker Brasil itu berjalan. Behrami mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Konsistensi Swiss sebelum Piala Dunia juga sangat bagus. Tim ini tak terkalahkan dalam enam pertandingan terakhirnya. Kekalahan terakhir Swiss diderita saat berhadapan dengan Portugal pada kualifikasi. Ketika itu, Swiss menyerah 2–0. Namun selepas itu, tim ini tak pernah lagi mengalami kekalahan.
Konsistensi yang luar baisa ini membuat pertandingan mendatang antara Swiss vs Serbia pada 22 Juni menarik ditunggu. Kedua tim ini memiliki peluang yang sama untuk bisa lolos ke babak berikutnya. Jadi dipastikan pertarungan kedua tim akan berlangsung menarik. Jangan lupa pasang terus taruhan untuk tim idola Anda di SBOBET.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita PIALA DUNIA 2018 dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan