elang Copa America 2024 yang akan digelar pada bulan Juni nanti, beberapa momen seru dan bersejarah tersaji di gelaran turnamen empat tahunan benua Amerika tersebut. Bahkan Argentina yang saat ini menjadi pemenang gelar juara dunia pun harus merasakan kejamnya kalah di partai puncak Copa America dalam dua edisi beruntun.
Di tahun 2015 Argentina melaju ke partai puncak dan menantang Chile, pertandingan ketat tersaji selama 2×45 menit namun skor tetap saja 0-0 hingga pertandingan berlanjut ke adu penalti. Dalam drama adu penalti tersebut Argentina harus kalah dari Chile dengan skor akhir 1-4.
Di tahun 2016, Copa America kembali diadakan, bertajuk Copa America Centenario, edisi ini merupakan edisi spesial karena merupakan perayaan ulang tahun Copa America dan memutuskan untuk mengadakan kembali turnamen tersebut yang semestinya akan kembali digelar pada tahun 2019.
Euforia final tahun 2015 pun masih berlangsung dan uniknya finalis Argentina dan Chile berada dalam satu grup yakni grup D. Kedua tim tersebut bahkan bentrok di pertandingan perdana, dan Argentina berhasil memenangkan pertandingan sengit tersebut dengan skor 2-1.
Di babak grup Copa America Centenario 2016 tersebut Argentina berhasil menyapu bersih semua laga dengan kemenangan, praktis mereka lolos ke babak selanjutnya dengan poin sempurna yakni sembilan poin dari tiga laga. Sementara itu posisi runner-up diisi oleh Chile yang mampu menang di dua pertandingan lainnya.
Di quarter final, Argentina berhasil melibas Venezuela dengan skor 4-1. Higuain berhasil mencetak brace dalam laga tersebut, Messi dan Erik Lamela masing-masing mencetak satu gol. Sedangkan satu gol balasan Venezuela berhasil dicetak oleh Salomon Rondon.
Di pertandingan quarter final yang lain, Chile berhasil menggasak Meksiko dengan tujuh gol tanpa balas. Eduardo Vargas berhasil menjadi bintang di laga tersebut dengan mencetak empat gol, diikuti dengan Edson Puch yang mencetak dua gol dan Alexis Sanchez yang mencetak satu gol.
Berlanjut ke semifinal, Argentina kali ini berhadapan dengan tuan rumah Amerika Serikat. Bermain di depan para pendukung AS, Argentina berhasil mencukur AS dengan empat gol tanpa balas. Higuain yang menjadi pemain penting dalam turnamen ini kembali mencetak brace, serta Messi dan Lavezzi masing-masing mencetak satu gol.
Argentina pun berhasil melaju ke final usai mengalahkan tuan rumah AS, di final mereka kembali berhadapan dengan Chile yang dengan luar biasa mengalahkan Kolombia di partai semifinal. Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez tidak berkutik di pertandingan ini.
Namun dua gol cepat yang diciptakan Charles Aranguiz dan Fuenzalida dalam kurun waktu empat menit saja di babak pertama berhasil membuat Chile menang dengan skor 2-0 dan kembali ke partai puncak Copa America dalam dua tahun berturut-turut.
Pertandingan final Copa America Centenario mempertemukan kembali Argentina vs Chile yang berlangsung satu tahun yang lalu yakni di tahun 2015. Argentina tentu saja ingin membalaskan dendamnya setelah di tahun lalu mereka kalah dari Chile melalui drama adu penalti.
Pertandingan final pun berjalan sangat lambat dan ketat, Argentina kembali menurunkan sebelas pemain terbaiknya termasuk Higuain yang menjadi ujung tombak andalan tim tango dalam turnamen kali ini. Ia diapit oleh sang kapten Messi dan Di Maria di sisi kiri dan kanan.
Sementara itu Chile tetap bermain dengan duo andalan mereka di lini depan yakni Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez, Fuenzalida menjadi pemain yang menggenapkan lini depan Chile dan berhasil menggusur posisi Edson Puch yang sebelumnya selalu diandalkan.
Ketatnya pertandingan membuat skor 0-0 bertahan hingga pertandingan berakhir. Laga kembali harus berlanjut ke babak adu penalti dan hal tersebut seperti dejavu kejadian satu tahun yang lalu. Penendang pertama Chile, Arturo Vidal gagal mencetak gol yang membuat para suporter Argentina bergemuruh.
Namun penendang pertama Argentina yakni Messi ternyata gagal juga melaksanakan tugasnya yang membuat mental para pemain Chile kembali naik. Semua penendang penalti Chile berhasil mencetak gol usai Vidal gagal di penendang pertama.
Mimpi buruk pun datang kepada Argentina, algojo keempat Lucas Biglia gagal melaksanakan tugasnya untuk mencetak gol yang membuat Chile kembali memenangkan parti final tersebut atas Argentina dengan skor 4-2 melalui drama adu penalti.
Hal tersebut membuat kesedihan mendalam terjadi pada pasukan Argentina setelah mereka kalah dua kali dari Chile dengan hal serupa yakni adu penalti. Tangis sang kapten Argentina, Lionel Messi pun tak terbendung bahkan secara emosional dan larut dalam kekecewaan ia mengatakan pensiun dari timnas Argentina kekalahan tersebut.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan