Dengan Euro 2020 digelar kurang dari satu bulan lagi, membuat prediksi yang akurat mungkin bisa dilakukan meskipun beberapa di antaranya ada kesalahan.
20 tim yang memenuhi syarat dan empat calon kualifikasi ditempatkan ke dalam enam grup yang terdiri dari empat tim unggulan. Kemudian empat pemenang ‘play-off’ juga mendapat alokasi grup.
24 negara adalah jumlah peserta di Euro 2020. Karena pertandingan putaran final dimainkan di banyak negara Eropa, maka tidak ada negara tuan rumah. Dua tim teratas di setiap grup lolos secara otomatis, yang berarti ada 20 tempat untuk diperebutkan dari 10 grup.
Akan tetapi membahas tentang masing-masing grup dan negara yang terdapat di dalamnya selalu menarik. Dan yang pertama tentunya Grup A yang dipimpin oleh Italia, yang kembali ke kancah turnamen internasional setelah absen di Piala Dunia 2018.
Kemudian Turki, Swiss dan Wales pasti akan memberikan ujian berat bagi pasukan Roberto Mancini meskipun mereka tetap menjadi unggulan untuk lolos ke fase gugur. Dan berikut ini adalah ulasannya.
Italia adalah favorit
Pada pertengahan Juni mendatang, Italia dan Turki akan memulai Euro 2020 di kota Roma.
Keduanya ditemani Swiss dan Wales, membuat grup ini sangat kompetitif. Terlepas dari itu, Italia adalah favorit yang tidak perlu diragukan. Mereka memenangkan Grup A UEFA Nations League yang cukup sulit dan memiliki tim terkuat dari empat peserta yang ada di Grup A.
Jika ini belum cukup, tim berjuluk Azzurri akan memiliki keunggulan sebagai tuan rumah di semua pertandingan grup. Stadio Olimpico hanya akan mengizinkan 25% dari kapasitas normalnya, tetapi sekitar 18.000 penonton bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan, meskipun tidak semuanya adalah warga Italia.
Turki lebih diunggulkan atas Swiss
Menentukan runner-up adalah tugas yang lebih sulit. Swiss melakukannya dengan baik untuk memperoleh enam poin dalam grup UEFA Nations League yang terdiri dari Spanyol, Jerman dan Ukraina. Namun, satu-satunya tempat berhasil didapat. Bagaimanapun, tiga hasil imbang dalam empat pertandingan melawan Spanyol dan Jerman sangat mengesankan. Awal mereka ke kualifikasi Piala Dunia juga solid, meskipun mereka kalah 1-0 melawan Lithuania.
Turki tampil dengan awal yang sangat positif ke kualifikasi Piala Dunia tetapi sangat menderita karena inkonsistensi di Grup B UEFA Nations League. Namun, itu bisa dikaitkan dengan Senol Gunes yang baru bertugas dan bereksperimen dengan taktik, mempelajari tim terbaiknya. Tampaknya segala sesuatunya mulai padu di kubu Turki, disorot oleh kemenangan fenomenal mereka atas Belanda dan Norwegia.
Juga, Gunes adalah dalang di balik tempat ketiga Turki di Piala Dunia 2002. Silsilah dan pengalaman menjadi pelatih di balik tim terbaik Turki tidak bisa diremehkan. Segala sesuatu dapat berperan di sini, tetapi Turki mungkin muncul sebagai kekuatan sepak bola Eropa yang harus diperhitungkan.
Stadion Olimpiade di Baku akan memungkinkan 50% dari kapasitas normalnya, sekitar 34.000 penonton bisa hadir. Ikatan antara Azerbaijan dan Turki cukup erat. Kebanyakan Azeri akan menjadi ‘orang Turki tidak resmi’ selama Euro. Dengan kata lain, Turki pada dasarnya akan menikmati keunggulan sebagai tuan rumah dalam pertandingan melawan Wales dan Swiss. Keberhasilan Turki baru-baru ini, pelatih yang luar biasa dan keunggulan pseudo-home memberi mereka sedikit keunggulan atas Swiss yang juga berpeluang lolos ke fase gugur sebagai runner-up Grup A.
Wales akan menjadi korban Grup A yang kompetitif
Ryan Giggs telah melatih tim nasional Wales sejak 2018 dan karenanya dapat lebih bertanggung jawab atas hasil Wales di UEFA Nations League. Yang mungkin dia tidak memiliki masalah karena The Dragons memiliki periode yang sukses dengan memenangkan grup tanpa terkalahkan. Namun kekhawatiran terungkap setelah melihat lebih dekat. Beberapa kemenangan 1-0 terjadi melawan Finlandia, Bulgaria dan Republik Irlandia. Kemenangan yang sangat tipis dengan gol-gol telat melawan tim yang semuanya lebih lemah dari Italia, Turki dan Swiss. Serta hasil imbang 0-0 melawan timnas Republik Irlandia yang memang diketahui sedang dalam periode terburuk.
Hal ini berlanjut di kualifikasi Piala Dunia, di mana mereka memperoleh kemenangan 1-0 melawan Republik Ceko dan itu juga dengan gol telat (meskipun Republik Ceko menahan imbang Belgia). Republik Ceko jelas lebih kuat daripada tim seperti Republik Irlandia, tetapi kemenangan Wales atas mereka tidak bisa dijadikan kesimpulan tentang kemungkinan di Grup A Euro 2020.
Intinya adalah bahwa kesuksesan Wales baru-baru ini sebagian besar dapat dikaitkan dengan memiliki keberuntungan di pihak mereka dan hanya masalah waktu sebelum mereka tidak mencatatkan clean sheet atau tidak mencetak gol penting di penghujung pertandingan. Risiko ini meningkat jika melihat siapa yang akan menjadi lawan. Semua tim Grup A lebih baik daripada yang dikalahkan Wales di UEFA Nations League. Wales adalah tim yang bagus, tetapi grup ini terlalu kompetitif bagi mereka untuk melangkah ke fase gugur.
Jadi melihat segala kemungkinan dari aspek kekuatan tim serta yang lainnnya, maka yang dianggap bisa bersaing untuk lolos ke fase gugur Euro 2020 dari Grup A adalah Italia dan Turki.
Mau tahu berita terbaru dan segala hal terkait Euro 2020? Simak update terbaru hanya di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan