Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

EURO 2024 Prediction Challenge – ID
Gareth Bale
OFFICIAL AMBASSADOR
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

5 Pemain Sepak Bola dari Benua Asia yang Punya Catatan Gol Terbanyak di Serie A

Tidak seperti Premier League Inggris atau Bundesliga Jerman, Serie A Italia tidak memiliki terlalu banyak pemain Asia untuk menghiasi kompetisi ini. Faktanya, sungguh luar biasa, karena hanya 32 pemain dari benua tersebut yang pernah bermain di liga sepak bola papan atas Italia.

Meskipun tidak banyak pemain dari benua Asia yang tampil atau berkarir di Serie A, beberapa pemain sepak bola Asia terhebat yang pernah memainkan sepak bola pernah mencicipi persaingan di Italia, bahkan dengan berbagai hal yang bagus.

Pada catatan itu, berikut adalah ulasan SBOTOP tentang 5 pemain sepak bola dari benua Asia yang menorehkan gol terbanyak di kompetisi Serie A Italia sampai saat ini.

Serie A
Atalanta
Cremonese
1X2 Atalanta @ 1.31
Atalanta Handicap Asia -1.50 @ 1.94
Atas 3.00 @ 1.96
Disclaimer: Odds telah sesuai pada saat penulisan.

SHUNSUKE NAKAMURA (JEPANG) – 11 GOL

Salah satu dari sedikit pemain sepak bola dari benua Asia yang telah dinominasikan untuk penghargaan bergengsi Ballon d’Or, Shunsuke Nakamura paling dikenang untuk waktunya saat berseragam Celtic, di mana ia menjadi salah satu pemain sepak bola dari benua Asia terbesar yang pernah bermain di kompetisi Eropa.

Namun jauh sebelum itu, mantan gelandang tim nasional Jepang itu menjalani tiga musim yang luar biasa di Serie A bersama Reggina, membuat 81 penampilan Serie A dan mencetak 11 gol.

Namun, karena cedera, ia berjuang keras untuk masuk ke skuat inti asuhan Walter Mazzari menjelang akhir masa karirnya di Serie A. Seringnya klub dekat dengan degradasi juga membuat Shunsuke Nakamura bingung, dimana ia akhirnya memutuskan pindah ke Glasgow pada tahun 2005.


ILYOS ZEYTULAYEV (UZBEKISTAN) – 11 GOL

Sebelum Eldor Shomurodov menandatangani kontrak dengan Genoa dan kemudian AS Roma, hanya ada satu pemain sepak bola asal Uzbekistan yang pernah bermain di Serie A, dan hanya sedikit yang tahu bahwa Juventus sempat memiliki nama Ilyos Zeytulayev.

Setelah memulai karirnya dengan tim muda Bianconeri, Ilyos Zeytulayev tidak dapat mendaftar ke tim senior karena peraturan tertentu yang melibatkan pemain non-Uni Eropa oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).

Hal itu membuka jalan untuk pindah ke Reggina pada tahun 2005, di mana ia hanya membuat dua penampilan Serie A. Ilyos Zytulayev kemudian menjalani masa pinjaman, mencoba peruntungannya dengan Crotone, Genoa dan Vincenza dalam 12 bulan berikutnya.

Tiga tugas hanya menghasilkan tiga gol di Serie A dan semuanya datang untuk Crotone. Pemain sepak bola asal Uzbekistan itu menemukan tempat permanen di Hellas Verona pada 2007 silam. Namun sekali lagi, peluangnya di tim utama terbatas, karena ia hanya tampil dalam 13 pertandingan di liga papan atas Italia.


TAKAYUKI MORIMOTO (JEPANG) – 19 GOL

Debutan dan pencetak gol termuda di liga Jepang (J.League), Takayuki Morimoto memiliki penampilan yang menjanjikan di masa remajanya, yang membawa karirnya ke Serie A bersama Catania pada tahun 2006.

Dalam lima tahun serba pasang-surut di liga sepak bola papan atas Italia, Takayuki Morimoto berhasil mencetak 15 gol dari 81 pertandingan, rekor terbaiknya datang di musim 2008/2009, di mana ia mencetak tujuh gol.

Takayuki Morimoto kemudian bergabung dengan tim yang baru dipromosikan Novara pada tahun 2011. Namun, setelah cedera yang hanya menghasilkan empat gol di Serie A dari 18 pertandingan, ia kembali ke Catania tetapi hanya bermain lima kali.

Setelah meninggalkan Serie A, Takayuki Morimoto telah bermain untuk beberapa tim dari benua Asia, berhasil menghidupkan kembali karirnya.


HIDETOSHI NAKATA (JEPANG) – 24 GOL

Seorang ‘pahlawan’ sepak bola Jepang yang terlupakan, Hidetoshi Nakata, pensiun dari sepak bola pada usia 29 tahun pada 2006 lalu. Tapi itu tidak terjadi sebelum dia meninggalkan kesan abadi pada olahraga yang paling populer di dunia, sehingga Pele menyebutnya di ‘FIFA 100’.

Tahun-tahun terbaiknya datang di Serie A, di mana ia bermain untuk empat tim berbeda dalam kompetisi tersebut. Hidetoshi Nakata bahkan mengangkat Scudetto bersama AS Roma pada tahun 2001, menjadi salah satu dari sedikit pemain sepak bola dari benua Asia yang memenangkan gelar Serie A.

Hidetoshi Nakata pertama kali berkarir di Italia dengan seragam Perugia pada 1998/1999, mencetak 10 gol di Serie A. Itu adalah catatan terbaiknya dalam satu musim Serie A, karena periode lebih lanjut dengan AS Roma, Parma dan Bologna hanya menghasilkan beberapa gol saja.

Namun demikian, kontribusi mantan pemain tim nasional Jepang itu di liga papan atas Italia kemudian diakui, karena ia dianugerah ‘Knight of the Order of the Star of Italian Solidarity’, salah satu penghargaan sipil tertinggi Italia, untuk meningkatkan citra Serie A di luar negeri.


MARK BRESCIANO (AUSTRALIA) – 31 GOL

Sangat sedikit pemain dari Australia selain Tim Cahill yang menjadi bintang bagi tim Eropa dalam karir mereka, dimana salah satunya adalah Mark Bresciano, yang menghabiskan 12 tahun bermain di liga Italia.

Setelah berkarir di liga domestik negara asalnya, Mark Bresciano kemudian menjadi bintang untuk Empoli di Serie B. Dia kemudian melanjutkan karir dengan seragam Parma, Palermo dan Lazio di Serie A, membuat 250 penampilan secara kumulatif.

Sementara satu-satunya musimnya di ibukota Italia tidak berhasil, Mark Bresciano menjadi pemain reguler di dua tim lainnya, mencetak 31 gol dan membuat 29 assist kumulatif di Serie A untuk Parma dan Palermo dalam waktu delapan tahun.

 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung