Premier League musim 2020/2021 menghasilkan Manchester City sebagai juara baru, menunjukkan persaingan ketat antar tim papan atas untuk masuk ke empat besar klasemen serta tim papan bawah yang berjuang lolos dari degradasi.
Saat musim berjalan, ada beberapa pemain berkualitas yang tidak dimanfaatkan oleh sejumlah klub dengan baik, terutama di klub besar. Padahal para pemain tersebut memiliki gaji yang tidak sedikit dan cukup disayangkan karena lebih sering dicadangkan daripada diberi kepercayaan penuh di lapangan.
Dan melihat statistik, berikut adalah para pemain berkualitas yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh klub-klub Premier League di musim 2020/2021:
TAMMY ABRAHAM (CHELSEA)
Sempat menjadi andalan Chelsea di musim sebelumnya, sinar Tammy Abraham benar-benar meredup di Premier League musim 2020/2021 karena hadirnya para pemain baru seperti Timo Werner dari RB Leipzig dan Kai Havertz dari Bayer Leverkusen.
Selain itu, Tammy Abraham menjadi pilihan keempat untuk posisi penyerang tengah karena Olivier Giroud lebih dipercaya sebagai super-sub.
Statistik: 22 kali main (1033 menit), enam gold an dua assist.
HAKIM ZIYECH (CHELSEA)
Menjadi salah satu rekrutan mahal Chelsea di awal musim dan berstatus sebagai salah satu pemain terbaik di Eredivisie, Hakim Ziyech gagal menunjukkan performa terbaiknya di Premier League 2020/2021.
Dia harus bersaing dengan beberapa pemain di lini depan yang sudah cukup penuh, dan beberapa masalah kebugaran turut menghambat dia beradaptasi di sepak bola Inggris. Alhasil, Ziyech akrab dengan bangku cadangan di usia emasnya.
Statistik: 10 kali main (344 menit), dua gol dan dua kartu kuning.
CENGIZ UNDER (LEICESTER CITY)
Didatangkan dari AS Roma, Leicester City benar-benar gagal memanfaatkan kualitas Cengiz Under. Pemain asal Turki itu lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan dan tidak mampu mendapat waktu bermain reguler.
Setelah kesulitan dengan atmosfer Premier League, Cengiz Under akhirnya merapat ke Olympique Marseille untuk musim 2021/2022.
Statistik: sembilan kali main (274 menit) dan dua assist.
NABY KEITA (LIVERPOOL)
Setiap kali Naby Keita menemukan performa terbaik, dia malah cedera. Menjadi penandatanganan termahal dalam sejarah Liverpool, Keita belum memenuhi potensinya di Premier League. Ditandatangani sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia dari Bundesliga, dia pun belum mampu meniru performanya selama berkarir di Jerman untuk Liverpool.
Akan tetapi Naby Keita masih mendapat lebih banyak peluang dibandingkan Oxlade-Chamberlain dan dia harus berusaha untuk bertahan di Liverpool sekaligus mencoba menemukan waktu bermain reguler.
Statistik: 10 kali main (521 menit) dan satu kartu kuning.
ALEX OXLADE-CHAMBERLAIN (LIVERPOOL)
Meski sudah cukup lama dibekap cedera, Alex Oxlade-Chamberlain belum mendapatkan peluang yang cukup saat bugar untuk Liverpool. Dengan banyaknya pilihan lini tengah untuk Jurgen Klopp, Oxlade-Chamberlain tampaknya tidak akan pernah mendapatkan waktu bermain reguler.
Melihat situasi tersebut, tampaknya pemain berkebangsaan Inggris itu harus berjuang lebih keras demi mendapatkan peran di tim utama, atau alternatifnya adalah dia kembali bermain di posisi sayap karena memiliki kecepatan.
Statistik: 13 kali main (244 menit), satu gol dan satu assist.
XHERDAN SHAQIRI (LIVERPOOL)
Xherdan Shaqiri merupakan salah satu pemain paling berpengalaman di skuat Liverpool dan telah menjadi juara Liga Champions.
Namun sejak didatangkan dari Bayern Munich, pemain sayap asal Swiss itu tidak pernah benar-benar menjadi pemain reguler, terlebih lagi dengan hadirnya Mohamed Salah yang bermain sangat konsisten.
Statistik: 14 kali main (551 menit), dua assist dan dua kartu kuning.
NATHAN AKE (MANCHESTER CITY)
Membutuhkan pemain bertahan berkualitas, Nathan Ake didatangkan Manchester City dengan harga yang sangat tinggi. Akan tetapi selama di sisi Etihad Stadium, dia tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Terlebih lagi di musim lalu, Nathan Ake benar-benar kehilangan tempat untuk bermain reguler setelah kedatangan Ruben Dias yang tampil apik bersama John Stones di jantung pertahanan.
Statistik: 10 kali main (797 menit), satu gol dan empat kartu kuning.
SERGIO AGUERO (MANCHESTER CITY)
Merupakan salah satu striker terbaik di dunia dan jadi kunci kesuksesan Manchester City dalam satu dekade terakhir, Sergio Aguero benar-benar mengalami perubahan haluan karir.
Sepanjang Premier League musim 2020/2021, bintang asal Argentina itu kurang mendapatkan waktu bermain selain karena kurangnya kebugaran, kabarnya dia tidak mendapat kepercayaan dari Pep Guardiola.
Setelah kontraknya berakhir, pemenang Copa America 2021 itu memutuskan untuk pindah ke Barcelona.
Statistik: 12 kali main (558 menit), empat gol dan satu assist.
DONNY VAN DE BEEK (MANCHESTER UNITED)
Donny van de Beek direkrut dengan harga mahal di awal musim 2020/2021, tetapi memiliki peluang yang sangat terbatas di lapangan. Meskipun dia mampu menunjukkan kualitas setiap kali diberi kesempatan, peluangnya sedikit dan jarang terjadi.
Van de Beek lebih suka bermain di posisi gelandang serang tapi tempat itu sudah menjadi milik Bruno Fernandes secara reguler. Dengan Fernandes bermain sangat baik, sepertinya Van de Beek tidak akan mendapat kesempatan di sana dalam waktu dekat.
Statistik: 19 kali main (115 menit), satu gol dan satu kartu kuning.
JUAN MATA (MANCHESTER UNITED)
Pemain berkualitas lainnya yang sulit mendapat kesempatan sepanjang Premier League 2020/2021 adalah Juan Mata. Selain melewati era keemasan, dia juga beroperasi di peran nomor 10 yang saat ini ditempati oleh Bruno Fernandes secara reguler.
Gelandang asal Spanyol itu hampir pasti tidak akan mendapat banyak peluang di Manchester United dalam kondisi seperti sekarang ini (usia 33 tahun) dan dia tampaknya bisa mengikuti jejak David Silva dengan kembali ke Spanyol.
Statistik: sembilan kali main (511 menit), satu gol dan dua assist.
ERIC BAILLY (MANCHESTER UNITED)
Didatangkan dari Villarreal, Eric Bailly merupakan bek muda potensial namun tidak pernah mampu menunjukkan kualitas terbaik selama berkarir di Premier League.
Memang di musim perdana dia sempat diandalkan, akan tetapi performa yang jauh di bawah harapan membuat Manchester United mendatangkan bek tengah lainnya. Bahkan di musim lalu, waktu bermain bek asal Pantai Gading itu cukup minim.
Statistik: 12 kali main (915 menit) dan tiga kartu kuning.
DELE ALLI (TOTTENHAM HOTSPUR)
Dele Alli sempat mengalami peningkatan pesat dalam hal performa di bawah kepelatihan Jose Mourinho musim lalu, tetapi semuanya menurun drastis. Kehilangan performa serta kurangnya energi membuat Dele Alli keluar dari starting XI Tottenham Hotspur dan bahkan tidak masuk tim nasional Inggris untuk Euro 2020.
Selain itu, Tottenham Hotspur juga memiliki banyak pemain berkualitas di lini tengah, sedangkan di lini depan ada tiga pemain yang tak tergantikan dan itu membuat Alli semakin sulit mendapat waktu bermain reguler.
Statistik: 15 kali main (617 menit) dan satu assist.
Mau tahu segala hal tentang Premier League? Atau berita terbarunya di tahun 2021? Simak terus ulasannya di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan