Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID
Gareth Bale & Puiyi
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

Mohamed Salah dan Karirnya di Dunia Sepak Bola

Mungkin ada berbagai hal ‘unik’ ketika PFA Player of the Year yang merupakan penghargaan tertinggi diberikan kepada seorang pemain sepak bola oleh rekan-rekan profesionalnya di Inggris lalu menjadi perdebatan.

Dan bisa saja beberapa pesepakbola dari suatu klub enggan memilih kandidat yang sebenarnya tampil luar biasa konsisten karena tahu klub yang dibela kandidat itu merupakan pemain klub rival.

Lalu siapa yang menjadi pemenang penghargaan PFA Player of the Year tahun ini? Ya, jawabannya adalah Mohamed Salah. Dia adalah bintang asal Mesir yang menunjukkan konsistensi dalam beberapa musim terakhir di Premier League, dengan membawa bakat, kualitas dan segala hal yang dipunya hingga dinobatkan sebagai yang terbaik.

Pemilik nomor punggung 11 di Liverpool itu masih menarik perhatian media dan para jurnalis (penulis) sepak bola di Inggris pun mengapresiasi sosok Mohamed Salah sehingga mengamankan penghargaan PFA Player of the Year untuk dua tahun berturut-turut.

Faktanya, Mohamed Salah pertama kali memenangkan penghargaan tersebut pada 2017/2018, dan kini telah menjadi pemain ketujuh yang memenangkan penghargaan PFA dua kali beruntun.

Kevin de Bruyne, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, Thierry Henry, Alan Shearer dan Mark Hughes adalah pemain lain yang memenangkan penghargaan tersebut lebih dari sekali, dimana yang pertama kali diberikan kepada Norman Hunter pada tahun 1974.

K League 1
Ulsan
Jeonbuk Motors
1X2 Seri @ 3.30
Bawah Babak Pertama 0.75 @ 2.13
Total Gol 0-1 @ 2.70
Disclaimer: Odds telah sesuai pada saat penulisan.

Penghargaan yang diterima Mohamed Salah kali datang sebagai pengakuan atas musim yang luar biasa di mana ia mencetak 23 gol dan memberikan 13 assist dalam 35 penampilan Premier League. Dia juga berbagi ‘Sepatu Emas’ Premier League dengan Son Heung-min dari Tottenham Hotspur, sambil menyelesaikan musim sebagai pemain dengan assist terbanyak.

Musim gugur yang lalu, ketika musim masih berjalan, salah satu jurnalis dari media Independent menguraikan apa yang membedakan sosok Mohamed Salah dibandingkan dengan para pesepakbola sezamannya.

Beberapa hal yang disebutkan diantaranya adalah konsistensi dan kontribusi yang tidak banyak terlihat hingga mencetak gol secara teratur untuk Liverpool yang sangat penting untuk menjadi penyeimbang dan juga penentu kemenangan.

Meskipun mereka memiliki skuat yang cukup dalam dan untuk peran kunci dibandingkan Manchester City dan Chelsea, Mohamed Salah (dan juga Virgil van Dijk) menjadi pemain yang tak tergantikan.

Singkatnya, dia dipuja oleh para penggemar Liverpool lebih dari siapa pun sejak zaman ‘King Kenny’ Dalglish pada 1970-an dan 80-an, dan dia memiliki pengaruh yang lebih besar di area tertentu.

Sejak kedatangan Mohamed Salah pada tahun 2017, insiden Islamofobia menurun drastis di seputar Liverpool, menurut sebuah studi oleh para peneliti di Universitas Stanford di Lab Kebijakan Imigrasi mereka. Penelitian tersebut menemukan pengurangan hingga 19% dalam kejahatan kebencian terhadap Muslim di Merseyside, yang membuat para akademisi menyimpulkan bahwa posisinya yang menonjol sebagai idola penggemar telah menyebabkan peningkatan keakraban dan empati dengan Islam di wilayah tersebut.

Alasan pemujaan para penggemar cukup jelas. Sementara dia bermain bersama talenta lain, Mohamed Salah telah memberikan lebih konsisten daripada siapa pun dan memiliki ‘kejeniusan’ dalam sepatunya. Golnya saat bermain imbang 2-2 dengan Manchester City musim lalu digambarkan sebagai salah satu gol terbaik saat ia melewati pertahanan terbaik di liga sebelum finishing indah yang mengubah skor.

Tidak diragukan lagi pada usia 29 tahun, Mohamed Salah berada di puncak karir, dan mengingat bahwa Chelsea tidak menemukan ruang untuknya atau De Bruyne berkembang, tentu banyak yang heran kenapa manajemen The Blues begitu mudah melepas keduanya.


PROFIL SINGKAT MOHAMED SALAH

Tim nasional Mesir andalkan Mohamed Salah
Mohamed Salah jadi pemain terbaik Mesir

Mohamed Salah lahir pada tanggal 15 Juni 1992. Dia memulai karir di level senior bersama El Mokawloon di Liga Utama Mesir pada tahun 2010, dan kemudian mendapat kesempatan naik tingkat di FC Basel.

Ketika debut di kompetisi liga Swiss, Salah meraih gelar juara liga dan menyabet penghargaan SAFP Golden Player. Dengan konsistensi yang ditunjukkan selama bertahun-tahun, dia menarik minat dari salah satu raksasa Premier League yaitu Chelsea dan ditebus seharga 11 juta poundsterling pada tahun 2014.

Akan tetapi pindah ke Inggris bukan hal mudah, karena dia gagal bersaing dan akhirnya dipinjamkan ke Fiorentina dan juga AS Roma, dimana tim ibukota Italia mempermanenkannya seharga 15 juta poundsterling.

Tampil impresif selama berkarir di Italia, Mohamed Salah sukses membawa AS Roma menjadi runner-up Serie A pada 2017. Setelahnya, dia kembali berkarir di Premier League ketika Liverpool membuat tawaran sebesar 36,9 juta poundsterling. Kembali ke Inggris pun Salah bertransformasi menjadi pemain yang lebih komplit dibandingkan sekadar pemain sayap.

Debut bersama The Reds, Mo Salah membuat kejutan dan mendapat Sepatu Emas Premier League dengan catatan 32 gol dari 36 pertandingan. Di musim yang sama, bintang asal Mesir itu juga meraih penghargaan Premier League Player of the Month tiga kali beruntun.

Melihat catatan itu juga, Mo Salah memenangkan sejumlah penghargaan individu seperti PFA Players of the Year, FWA Player of the Year dan PFA Fans Player of the Year. Kemudian dia juga meraih tempat ketiga penghargaan Best FIFA Men’s Player 2018.

Sedangkan di level internasional, Mohamed Salah membela tim nasional Mesir di level junior dan meraih medali perunggu di ajang Piala Afrika U-20, kemudian ikut serta di ajang Piala Dunia U-20, dan juga Olimpiade 2012. Di tahun yang sama, dia mendapatkan penghargaan individu CAF Most Promising African Talent. Debut bersama tim senior Mesir pada 2011, dia meloloskan negaranya ke final Piala Afrika 2017 dan menjadi pencetak gol terbanyak dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Afrika. Dengan penampilannya sepanjang tahun itu, Mohamed Salah diganjar penghargaan CAF African Footballer of the Year (Pemain Terbaik Afrika) dan BBC African Footballer of the Year.


 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung