Tantangan Para Pemain Terbaik La Liga Ulangi Pencapaiannya di Musim Depan
Berakhirnya La Liga musim ini dipastikan dengan gelar juara disabet oleh Real Madrid, sang rival sekaligus juara bertahan harus puas berada di posisi kedua. Tim kuda hitam musim ini, Girona secara mengejutkan finish di posisi ketiga di atas Atletico di peringkat keempat.
Empat tim tersebut adalah sederet tim-tim terbaik di La Liga musim ini, La Liga juga mengumumkan pemain terbaik di musim ini yang jatuh kepada pemain baru Real Madrid yakni Jude Bellingham. Didatangkan dari Dortmund awal musim ini, Bellingham telah catatkan 19 gol dan enam assist di musim ini.
Perolehan tersebut sudah sangat lebih dari cukup untuk menjadikan dirinya sebagai pemain terbaik di La Liga bahkan sebagai pemain terbanyak mencetak gol untuk Real Madrid di musim ini. Yang perlu diingat pemain ini adalah bukanlah seorang striker yakni adalah pemain tengah alias gelandang.
Alasan tajamnya ia di musim ini adalah pola permainan Real Madrid yang berubah signifikan dari musim lalu, pindahnya Benzema ke Al-Ittihad membuat sang pelatih Carlo Ancelotti harus memikirkan cara timnya untuk menyerang tanpa menggunakan pemain nomor sembilan.
Carlo Ancelotti pun tidak merengek untuk membeli striker mahal untuk menggantikan Benzema, Real Madrid ‘hanya’ mendatangkan pemain gaek dari Espanyol sebagai satu-satunya pemain nomor sembilan dalam tim. Carlo Ancelotti tentunya tidak menjadikan pemain tersebut menjadi pemain inti dan lebih memilih memakai skema permainan lain.
Dengan memanfaatkan pemain yang ada, Carlo Ancelotti memainkan dua pemain cepat untuk berada sejajar di lini depan. Rodrygo dan Vinicius yang sejatinya winger ditaruh untuk menjadi duo striker dengan ditopang oleh pemain nomor 10.
Bukan Luka Modric, Carlo Ancelotti menempatkan Jude Bellingham di posisi nomor 10, padahal di Dortmund posisinya lebih ke gelandang tengah dan box to box. Daya jelajah tinggi, dribble hingga tajam di depan gawang menjadi faktor keberhasilan ia di musim ini.
Tak jarang Jude Bellingham mendapatkan second ball di area pertahanan lawan imbas dari lepasnya bola hasil dari duel Vinicius dan Rodrygo dengan para pemain bertahan lawan. Hal tersebut yang menjadi awal mula serangan Madrid yang berujung menjadi gol.
Tak hanya karena Vinicius dan Rodrygo, ketajaman dan kesuksesan Jude Bellingham bermain di posisi tersebut juga tak lepas dari tiga posisi gelandang lainnya. Toni Kroos, Tchoameni dan Valverde saling bahu membahu membuat lini tengah Real Madrid seimbang sehingga ia tak perlu untuk turun ke bawah menjemput bola.
Dengan tiga gelandang compact di tengah, tugas ia untuk lebih menyerang terasa lebih simpel, tak jarang ia juga menjadi penghubung untuk Toni Kroos melepaskan umpan kunci kepada Vinicius dan Rodrygo yang siap beradu kecepatan dengan pemain bertahan lawan.
Raihan gelar juara La Liga musim ini sangat layak untuk Real Madrid, meski tanpa striker murni, kepintaran Ancelotti untuk memanfaatkan pemain yang ada terbukti menjadi kunci. Dalam pola 4-4-2 diamond, pemain nomor 10 menjadi poros serangan, dan Jude Bellingham menjabat peran tersebut dengan sangat baik.
Jude Bellingham langsung memberikan efek instan di musim pertamanya di Real Madrid, disiapkan untuk menjadi pengganti Luka Modric ia malah menjelma menjadi pengganti Benzema dengan raihan 19 golnya. Ia bahkan menjadi pemain ketiga yang paling banyak mencetak banyak gol di musim ini dibawah Artem Dovbyk dan Alexander Sorloth.
Jude Bellingham jelas jauh, jauh sekali melampaui ekspektasi, di musim depan raihan sensasionalnya mungkin tidak akan terulang dan para suporter harus siap dengan hal tersebut karena dirinya masih sangat muda bahkan adalah seorang gelandang tengah.
Dengan pensiunnya Toni Kroos, posisi ia mungkin akan lebih ke dalam apabila Real Madrid tidak mendatangkan pemain tengah lain untuk menggantikan pemain Jerman tersebut. Real Madrid juga diyakini akan mendaratkan striker baru di musim depan dan pola permainan akan kembali menjadi 4-3-3.
Di musim depan, Jude Bellingham jelas tak harus dituntut mengulangi catatan golnya seperti di musim ini, menyeimbangkan lini tengah El Real dan menggantikan peran Toni Kroos sudah cukup untuk dirinya dan kembali ke misi awal dimana Real Madrid mendatangkannya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan