Perjalanan karir Niko Kovac bersama Bayern Munich tampaknya hanya bisa bertahan selama 1 musim. Meskipun Kovac sukses memberikan gelar juara Bundesliga Jerman, DFB Pokal dan Piala Super DFL musim lalu. Namun pihak manajemen klub Bayern Munich mempunyai sejumlah pertimbangan lain.
Kekalahan mencolok 1-5 atas Eintracht Frankfurt di matchday 10 kompetisi Bundesliga Jerman, Sabtu (2/11) malam WIB di Commerzbak Arena menjadi salah satu pemicu. Dimana beberapa petinggi Bayern Munich yaitu Uli Hoeness (Presiden Klub), Karl-Heinz Rummenigge (CEO) dan Hasan Salihamidzic (Direktur Olahraga) langsung mengadakan pertemuan selepas pertandingan. Alhasil, Niko Kovac diberhentikan dari pekerjaannya.
“Penampilan tim dalam beberapa pekan terakhir ditambah hasil-hasil yang didapatkan menjadi pertimbangan. Kami tentu harus segera mengambil sikap!”ungkap Karl-Heinz Rummenigge.
“Uli, Hasan dan saya sudah menggelar rapat serius terkait masa depannya [Niko Kovac] pada hari Minggu (Laga melawan Frankfurt). Hasilnya, Niko tidak lagi menjadi pelatih Bayern Munich.”
“Kami tentu sangat menyesali hal ini. Namun saya ingin berterima kasih padanya. Terutama untuk kinerja luar biasa sekaligus 2 gelar juara musim lalu.”
Setelah itu, Bayern Munich diasuh oleh Hans Flick. Dia pun memulai debutnya dengan melawan Olympiacos (7/11) dan juga Borussia Dortmund (10/11) lalu. Nama Hans Flick memang tidak terlalu mentereng di Eropa. Namun dia sudah begitu dikenal di Jerman.
Bukan Orang Baru
Hans-Dieter Flick lahir 24 Februari 1965 lalu di Heidelberg. Selama musim 1982 – 1985 lalu, Flick menghabiskan waktunya sebagai pemain klub divisi bawah Jerman, SV Sandhaussen.
Baru di tahun 1985 lalu, Flick yang saat itu masih berusia 20 tahun bergabung bersama Bayern Munich. Dia pun menjalani karir selama 5 tahun bersama Die Roten Bayern Munich. Selama itu, Flick mampu meraih 4 gelar juara Bundesliga dan 1 gelar juara DFB Pokal. Total, Flick sudah tampil 137 kali di semua ajang kompetisi bagi Bayern Munich.
Cedera serius membuat karir Flick sebagai pemain sepak bola berakhir di tahun 1992 lalu. Dimana saat itu, dia bermain untuk FC Koln. Akhirnya, Flick memutuskan gantung sepatu ketika usianya masih 28 tahun.
Kesuksesan Timnas Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014 lalu juga merupakan andil Hans Flick. Dimana dalam staf kepelatihan Joachim Low, ada nama Flick dan juga mantan pemain Sandhaussen lain yaitu Markus.
Flick menjadi bagian ketika Timnas Jerman juara Piala Dunia 2014, runner-up EURO 2008 dan juara 3 Piala Dunia 2010 lalu. Sebuah fakta menarik dicatatkan saat itu, dimana pelatih sekaligus staf timnas Jerman tidak tampil di level tertinggi ketika aktif sebagai pemain sepak bola di Jerman.
Flick memperoleh lisensi profesional sebagai seorang pelatih di tahun 2013 lalu. Dia pun sukses berada di ranking atas bersama dengan Thomas Doll (mantan pelatih Dortmund dan Hamburg SV). Flick memulai karir sebagai pelatih bersama Victoria Bammental (musim 1996 s/d 2000) lalu.
Kemudian, Flick mengasuh Hoffenheim selama 5 musim sebelum digantikan oleh Ralf Rangnick. Dari sanalah Flick sukses mengantarkan Hoffenheim promosi dari divisi 4 ke divisi 3 Jerman. Dia pun juga sempat menjadi salah satu assiten pelatih Giovanni Trapattoni bersama RB Salzburg. Flick juga menjadi pelatih interim Niko Kovac. Bahkan dia juga pernah menjadi asisten pelatih Niko Kovac.
Kembalikan Karakter Bayern Munich
Hans Flick sukses mengembalikan karakter sekaligus mental juara Bayern Munich yang sempat “tenggelam” di awal-awal musim ini.
Setelah tampil kurang konsisten di awal musim, kini Bayern Munich telah kembali di singgasana puncak klasemen Bundesliga Jerman musim 2019/2020. Mereka juga tampil luar biasa di ajang Uefa Champions League maupun DFB Pokal Jerman.
Sejauh ini, Hansi Flick telah bersama dengan skuad FC Hollywood selama 21 pertandingan. Dia sukses meraih 18 kemenangan, 1 imbang dan hanya 2 kali menelan kekalahan.
Selain kondisi di atas lapangan yang terus membaik, Flick juga mendapatkan sambutan positif dari para pemain Bayern Munich. Ini membuat atmosfir yang sempat hilang di bawah arahan Niko Kovac kembali.
“Saya begitu menyukai caranya menangani sebuah tim. Kualitasnya sebagai pelatih begitu meyakinkan. Dia juga memiliki empati. Bayern mempercayai Flick secara penuh. Kami sangat yakin akan terus berjalan dan meraih target demi target bersama.”ungkap Karl-Heinz Rummenigga selaku CEO klub Bayern Munich.
Kembalikan Peran Penting Muller
Usai takluk 1-5 yang membuat karir Niko Kovac sebagai arsitek Bayern Munich berakhir. Bayern Munich sukses meraih kemenangan 2-0 atas Olympiacos dan 4-0 kontra rival abadi, Borussia Dortmund.
Enam gol tanpa kebobolan 1 gol pun jelas menjadi hal yang sangat diinginkan pelatih baru Bayern Munich, Hans Flick. Salah satu perubahan sederhana yang dilakukan adalah mempercayai lagi sosok Thomas Muller.
Pemain Jerman 30 tahun ini memang tidak terlalu banyak mendapatkan menit bermain ketika Bayern ditangani oleh Niko Kovac. Flick pun kembali menjadikan Muller sebagai seorang second striker sekaligus raumdauter dibelakang striker utama Robert Lewandowski.
Dampak kepercayaan Flick pada Thomas Muller jelas memberikan dampak negatif bagi Philippe Coutinho. Playmaker Brasil ini sering dibangkucadangkan oleh Flick. Padahal ketika Munich masih diasuh Niko Kovac, Coutinho adalah pemain yang sangat diandalkan.
Akan tetapi, etos kerja serta semangat berkorban Thomas Muller membuatnya menjadi pilihan utama Flick. Inilah beberapa hal yang membuat Flick memang layak untuk menjadi pelatih permanen Bayern Munich. Ikuti terus berita Bayern Munich di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan