Sang juara Inggris 20 kali, Manchester United, sedang berjuang untuk kembali konsisten seperti era kejayaan masa lalu. Mereka belum mampu menjadi penantang gelar Premier League yang benar-benar kuat selama beberapa tahun terakhir, dan itu terjadi setelah ditinggal Sir Alex Ferguson.
Banyak yang percaya bahwa klub berjuluk The Red Devils itu sangat membutuhkan bimbingan yang tepat dan hanya dapat mencapainya dengan mempekerjakan manajer yang terbukti dan cakap.
Ralf Rangnick saat ini menjabat sebagai manajer interim klub hingga akhir musim 2021/2022, meninggalkan ruang untuk penunjukan manajer permanen di musim panas.
Dan mengingat hal itu, SBOTOP melihat ada 5 calon kuat untuk menjadi manajer Manchester United berikutnya. Siapa sajakah mereka?
ZINEDINE ZIDANE
Salah satu sosok yang paling diinginkan ada di kursi kepelatihan Manchester United adalah Zinedine Zidane, meskipun ini adalah kemungkinan yang bisa dibilang paling kecil. Namun, mengingat sifat sepak bola sebagai olahraga yang tidak dapat diprediksi dan ketertarikan dewan The Red Devils kepada pria asal Prancis itu, tentu tidak ada yang menyingkirkan namanya dari daftar calon kuat.
Setelah mendapatkan lisensi kepelatihannya di Real Madrid, Zidane mengambil alih tim utama pada Januari 2016. Los Blancos sedang terpuruk saat itu, menuju musim tanpa trofi kedua berturut-turut. Akan tetapi mantan pemenang Piala Dunia itu membalikkan nasib klub dalam sekejap. Dia membawa Real Madrid ke tempat kedua klasemen La Liga dan kemenangan Liga Champions UEFA ke-11 di akhir musim.
Musim berikutnya, Los Blancos memenangkan La Liga dan mempertahankan mahkota Liga Champions UEFA mereka. Pada 2017/2018, mereka menyegel gelar Liga Champions UEFA tiga tahun beruntun, mengalahkan Liverpool di final yang dilangsungkan di Kiev.
Setelahnya, Zinedine Zidane mengambil cuti panjang di akhir musim tetapi ‘dipaksa’ untuk kembali setelah musim 2018/2019 yang berlangsung buruk bagi Real Madrid.
Selama beberapa musim berikutnya, ia membawa Real Madrid meraih gelar La Liga berikutnya dan satu tempat semifinal Liga Champions UEFA. Dia mengundurkan diri untuk kedua kalinya setelah musim 2021/2022 selesai.
Zidane memiliki keahlian mengelola ego besar para pemain dan kharismatik sebagai mantan pesepakbola yang memenangkan semua trofi bergengsi di masa lalu. Membawanya ke Old Trafford bisa menjadi perekrutan terbesar Manchester United dalam satu dekade terakhir.
ERNESTO VALVERDE
Bekerja dengan cara yang luar biasa bersama Athletic Bilbao, Barcelona merekrut Ernesto Valverde pada tahun 2017, berharap untuk menyaingi Real Madrid asuhan Zinedine Zidane. Sang pelatih langsung bekerja dan mengubah Barcelona menjadi tim yang paling cerdas dalam hal bertahan di sepak bola Spanyol.
Blaugrana hanya kalah satu pertandingan di La Liga dalam perjalanannya meraih gelar di musim debutnya. Dia juga memenangkan Copa del Rey dan Supercopa de Espana pada 2018.
Valverde membawa tim berbasis Camp Nou meraih gelar La Liga berikutnya di musim 2018/2019, tetapi gagal di Liga Champions UEFA dan Copa del Rey.
Dia dipecat beberapa bulan memasuki musim 2019/2020 menyusul kekalahan di ajang Supercopa de Espana. Anehnya, Barcelona memimpin perburuan gelar La Liga ketika dia dilepaskan.
Manchester United dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan Ernesto Valverde setelah Ole Gunnar Solskjaer diberhentikan tahun lalu. Langkah itu tidak dapat diselesaikan pada saat itu, tetapi kesepakatan dapat dicapai musim panas mendatang.
Gaya sepak bola pragmatisnya tidak mungkin memenangkan hati penggemar di Old Trafford, tetapi bakat pelatih asal Spanyol itu untuk memenangkan gelar liga tidak dapat diabaikan.
RALF RANGNICK
Pada akhir November 2021, Manchester United merekrut Ralf Rangnick untuk menjabat sebagai manajer interim hingga akhir musim. Setelah masa jabatan itu, pria asal Jerman itu akan bekerja sebagai konsultan di klub hingga 2024.
Juru taktik asal Jerman ini belum pernah memenangkan gelar liga divisi utama dalam karirnya tetapi dinilai tinggi untuk gaya sepak bolanya yang menarik. Saat melatih Schalke, ia memenangkan DFL-Pokal dan DFL Supercup pada tahun 2011, mendapatkan pujian dari seluruh dunia.
Bagaimanapun, mengelola Manchester United terbukti jauh lebih menantang baginya daripada saat melatih Schalke. Tidak hanya dia harus mengelola ego besar para pemain berlabel bintang, tetapi dia juga diminta untuk mengimbangi kualitas liga terbaik di dunia.
Tim asuhan Rangnick saat ini bersaing untuk finish empat besar klasemen dan masih berjuang di Liga Champions UEFA. Jika Manchester United bisa mengamankan kompetisi Liga Champions UEFA untuk musim depan dan tampil bagus di kompetisi lainnya, Rangnick bisa mendapatkan kontrak permanen dalam status manajer klub.
Beruntung baginya, para pemain akhirnya mulai memahami gaya permainannya yang menuntut fisik namun efektif.
ERIK TEN HAG
Pelatih Ajax Amsterdam, Erik ten Hag, dijuluki sebagai “hal besar berikutnya” dalam sepak bola. Dia memiliki cara brilian dalam hal taktis, sepak bolanya menarik, dan dia memiliki visi untuk mencari dan mengembangkan talenta muda.
Di bawah asuhannya, Ajax telah memenangkan enam pertandingan babak penyisihan grup Liga Champions UEFA musim ini, menjadi klub ke-10 dalam sejarah yang mencapai prestasi tersebut.
Manchester United perlu menunjuk manajer yang tepat. Ten Hag adalah kandidat yang luar biasa. Dia memiliki filosofi, mempromosikan pemain muda, rekor liga juara yang bagus ditambah lagi memenangkan trofi. Dengan CV-nya yang menarik, tentu saja Erik ten Hag bisa berbuat sesuatu dengan tim yang dilatihnya.
Manchester United dilaporkan cukup menyukai Erik ten Hag dan sedang mempertimbangkan untuk mendatangkannya di akhir musim. Jika mereka bisa meyakinkan Ajax untuk membiarkan sang juru taktik pergi, maka kubu Manchester United akhirnya bisa memiliki manajer yang didukung sepenuh hati oleh para penggemar.
Sepak bola dengan intensitas tinggi dan gaya operan permainan mungkin memaksa para pemain beradaptasi lagi, tetapi banyak yang yakin bahwa apa yang diterapkannya akan cocok untuk kompetisi Premier League.
MAURICIO POCHETTINO
Dengan Zinedine Zidane sangat diinginkan Paris Saint-Germain, waktu Mauricio Pochettino di ruang kepelatihan raksasa Paris bisa berakhir dalam waktu kurang dari enam bulan.
Mantan manajer Tottenham Hotspur itu baru-baru ini melihat timnya tersingkir dari Coupe de France dan sangat sedikit yang terkesan dengan gaya bermain Paris Saint-Germain di bawah pelatih asal Argentina itu.
Melangkah jauh di Liga Champions UEFA bisa menjadi penyelamat karirnya, tetapi itu tidak akan mudah. Dengan Real Madrid yang harus dihadapi di babak 16 besar, Pochettino harus menghasilkan sesuatu yang sangat istimewa untuk membawa Paris Saint-Germain lolos ke babak perempatfinal.
Bahkan salah langkah terkecil bisa berakibat fatal bagi pelatih asal Argentina itu. Jika banyak hal tidak berjalan sesuai keinginannya dan Paris Saint-Germain kehilangan kejayaan di Liga Champions UEFA, pelatih berusia 49 tahun itu bisa dipecat pada akhir musim.
Pochettino telah lama tertarik bekerja dengan Manchester United, dan klub juga menyukai taktiknya. Pekerjaan yang telah dia lakukan dengan Tottenham Hotspur, terutama dalam mempromosikan talenta muda, saat ini membuatnya menjadi kandidat terdepan untuk kursi panas The Red Devils.
Jika klub memberinya tawaran resmi di musim panas, Mauricio Pochettino bisa jadi berada di jalur kembali ke Premier League.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan